Sebagai salah satu bagian dari Kecamatan Kotagede, Kelurahan Rejowinangun memiliki banyak potensi baik secara fisik maupun non fisik. Salah satunya adalah wilayah RW 13 kelurahan Rejowinangun. Meskipun berada di kota namun penduduk dan lingkungannya masih bercirikan pedesaan dan kearifan lokal yang dijunjung tinggi. Untuk itulah RW 13 Kelurahan Rejowinangun mengembangkan rintisan Kampung flory di wilayahnya. Kampung flory adalah sebuah kampung yang banyak dihuni oleh petani yang melakukan penanaman dan pengembangan tanaman florikultura di wilayah tersebut, serta melakukan perawatan dan pemasaran dari tanaman florikultura. Dalam hal ini, tanaman Florikultura dapat mengacu pada tanaman bunga dan tanaman hias termasuk didalamnya tanaman lain guna menghias taman. Secara umum ada dua kegiatan utama yang dilakukan di kampung flory tersebut, yaitu budidaya tanaman dan `landscape` tanaman florikultura, Landscape adalah suatu taman khusus yang dirancang untuk memajang hasil dari tanaman florikultura yang telah dibudidayakan oleh warga, tujuannya adalah untuk mempermudah para pembeli untuk dapat memilih tanaman yang diinginkan. Hal ini menjadi penting karena selain menanam dan membudidayakan berbagai jenis tanaman florikultura, kampung flory juga bertujuan untuk mendorong terjadinya transaksi ekonomi dari hasil budidaya tanaman florikultura serta dapat meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Kampung flory yang berada di wilayah RW 13 sendiri disokong oleh enam kelompok tani yang ada di wilayah tersebut. Keenamnya yaitu Kelompok Guyub, Kelompok Wiratani Puspa, Kelompok Wijaya Kusuma, Kelompok Melati dan Kelompok Panorama serta Kelompok Margotirto. Keenamnya berada dalam satu koordinasi Forum Komunikasi Kampung flory Rejowinangun dan bersama sama mengembangkan kampung flory di wilayah Rejowinangun.
Adapun beberapa hasil budidaya florikultura yang telah berhasil dikembangkan antara lain adalah
Anggrek (Orchidae) dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand. Anggrek juga sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad.
Pucuk merah (
Syzygium oleana) adalah sejenis tanaman perdu yang tak sepopuler anthurium atau sejenisnya. Bentuk daunnya pun tidak sevariatif tanaman hias populer tadi. Warnanya hijau muda, bentuknya kecil agak memanjang, dengan batang yang kecil, bentuknya hampir sama seperti tanaman perdu pada umumnya, namun saat ini sudah menjadi trend tanaman hias. Keistimewaan dari tanaman ini adalah ujung daun mudanya yang berwarna oranye dan merah. Tak heran bila tanaman ini lalu dikenal dengan nama pucuk merah. Tajuk tanaman muda yang baru tumbuh akan menyembul indah di sela-sela daun yang menghijau. Tanaman berdaun unik ini masih termasuk ke dalam famili yang sama dengan tanaman cengkeh.
Kamboja Jepang atau yang lebih dikenal dengan nama Adenium adalah jenis tanaman berbunga dalam keluarga dogbane. Nama lain dari tanaman ini adalah Mawar Gurun dimana tanaman ini memang berasal dari padang pasir Afrika dan Arab sehingga dapat mentolerir panas tinggi, hingga 50°C. Tanaman yang sangat khas ini dapat tumbuh dengan sedikit air dan menghasilkan warna merah yang cemerlang, merah muda, atau bunga putih. Warna normal dari bunga kamboja Jepang ini yaitu merah muda hingga merah. Bunga ini tumbuh dengan indah di media tanam yang kering dan tak lembab. Akar bunga ini yang membesar layaknya umbi merupakan tempat penyimpanan air guna dijadikan cadangan ketika masa kekeringan. Akar yang membesar itulah jika dimunculkan ke atas permukaan tanah bakal membentuk kesan yang unik layaknya bonsai. Sementara itu batang bunga ini sangat lunak dan tak berkayu.
Palem (Arecaceae) merupakan salah satu jenis tanaman yang digolongkan pada jenis tanaman hias. Tanaman hias yang satu ini sangat banyak penggemarnya karena selain keindahan yang dimilikinya, tanaman ini cukup mudah dalam perawatannya dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan. Keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, di dataran rendah dan dataran tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah yang subur dan gersang. Palem atau dengan nama lain Palma memiliki jenis yang bermacam-macam dan hidupnya pun ada yang tumbuhnya secara berumpun. Tanaman ini tidak hanya tumbuh di Negara Indonesia tetapi juga di Jepang dan Australia banyak dijumpai.
Jenis-jenis palem memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Salah satu tanaman unggulan dari kampung flory adalah Palem merah. Palem ini merupakan palem asli Indonesia. Banyak dijumpai tumbuh di Kalimantan, terutama di daerah hutan rawa dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 5.000 meter dari permukaan laut. Keistimewaan palem merah terletak pada pelepah dan tulang daunnya yang berwarna merah.
Aglaonema, sri rejeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau
Araceae. Genus
Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu), daun menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak. Kini berbagai macam
Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.
Aglaonema termasuk ke dalam kategori tanaman wisma sari yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini memiliki keindahan yang terletak pada komposisi daunnya yang berwarna warni.
Aglaonema merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh di ruangan yang mendapatkan sinar. Di Indonesia, sebutan
Aglaonema tidak tidak begitu dikenal, karena masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai tanaman sri rejeki. Ya, penamaannya itu mungkin karena harga tanaman hias ini memiliki harga yang menjulang tinggi dibanding dengan harga tanaman hias lainnya. Bahkan, di Indonesia ada kepercayaan, jika seseorang menanam sri rejeki dan pada tanaman itu tumbuh tunas baru, maka si penanam akan mendapatkan tambahan rezeki pula
Aglaonema memiliki daun yang sangat indah. Keindahan pada daunnya terletak pada bentuk, corak, dan warnanya yang bermacam-macam.
Aglaonema merupakan tanaman yang kuat karena dapat tumbuh di berbagai sudut ruangan.
Aglaonema ini memiliki beberapa jenis berbeda dilihat dari warna daunnya. Ada
Aglaonema berwarna hijau daun,
Algaonema berwarna corak,
Aglaonema berwarna merah, dan ada
Aglaonema berwarna putih. Dari kesemua jenisnya itu, jika Anda hendak membudidayakannya sebaiknya memilih
Aglaonema yang berwarna hijau, karena jenis ini terhitung yang paling mudah melahirkan anakan baru.
0 comments:
Post a Comment